Rabu, 17 Agustus 2011

Kenanganku di Tanjungbalai

Oleh : Sofyan, SE. Ak



Banyak hal yang masih membekas dibenakku tentang kota kelahiranku, semua masih membekas dengan jelas. Suasana kotanya, masyarakatnya, kawan-kawan masa kecilku, peristiwa-peristiwa masa kecil yang menyenangkan, tempat bermain dan tempat jatuh, dan semua hal yang pernah kualami di kota ku......
Sebagaimana umumnya masyarakat pesisir nada bicaranya kencang, walau begitu masyarakatnya ramah dan menjaga sopan santun. Masyarakatnya terkenal religius dan berpegang teguh pada agamanya yang mayoritas adalah ISLAM. Tingkat toleransi masyarakatnya sangat tinggi, hidup bertetangga dan berdampingan dengan saudara-saudaraku yang berbeda suku dan agama adalah biasa, tak pernah ada kerusuhan karena alasan agama dan suku.

Masa dahulu pendidikan agama di kotaku adalah mutlak, sehingga anak-anak biasanya bersekolah di dua sekolah yang berbeda. Pagi sekolah di sekolah umum sore hari di sekolah diniyah yang selalu kami sebut dengan SEKOLAH ARAB, karena di sekolah itu anak-anak diajarkan: sejarah Nabi Muhammad dan agama Islam, aqidah dan akhlak, bahasa arab, cara menulis arab dan lain-lain. Pada malam hari anak-anak pergi mengaji ke rumah-rumah guru mengaji, dahulu masih banyak guru mengaji yang mengajarkan Al Quran. Setiap bulan Ramadhan masjid-masjid selalu ramai, kemeriahan semakin ramai pada saat lebaran tiba, sehingga suasananya benar-benar terasa dan bisa dinikmati.



Tidak semuanya memang masyarakatnya seperti gambaran diatas, TAK ADA GADING YANG TAK RETAK. Di tengah-tengah masyarakat yang terkenal religius selalu ada yang sebaliknya, tapi itulah hidup selalu berwarna dan beraneka.

Budaya Melayu adalah budaya yang mendonimasi kehidupan masyakatnya. Sejak dahulu tari-tarian dan nyanyian Melayu sangat disenangi, banyak group-group tari Melayu yang didirikan. Tarian Serampang XII sangat populer, Nasyid, Qasidah, Hadrah, Pantun dan Pencak Silat selalu mewarnai setiap acara-acara di tengah-tengah masyarakat.


Meski tidak persis di pinggir pantai kotaku adalah kota kecil yang penghasilan utamanya adalah hasil laut, kebanyakan masayarakatnya hidup sebagai nelayan. Hasil laut terbanyak setelah ikan adalah kerang karena itulah kota ku disebut KOTA KERANG.
Hasil pertanian satu-satunya yang menjadi andalan adalah buah KELAPA. Banyak pohon kelapa dimana-mana karena hampir di setiap sudut kota kita bisa melihat pohon kelapa.
Kota kecil ku dibelah dua oleh sungai yang mengalir di tengahnya, SUNGAI SILAU yang diatasnya terbentang titi, titi bernama TITI SILAU yang dahulu kami diberi gelar TITI PANJANG. Titi ini dahulu adalah satu-satunya titi yang menghubungkan bagian utara dan selatan kota.
SUNGAI ASAHAN dari DANAU TOBA juga mengalir di kotaku, masih banyak sungai lain tapi yang besar adalah SUNGAI SILAU dan SUNGAI ASAHAN.

Itulah sekelumit pengantar tentang kotaku TANJUNGBALAI si KOTA KERANG. Masih banyak yang ingin kuceritakan, mudah-mudahan aku diberi kekuatan oleh Allah SWT dan bisa melanjutkan tulisan ini.


1 komentar:

detiknews

KapanLagi.com: Entertainment

Tribunnews - RSS

Republika Online RSS Feed

ANTARA News - Berita Terkini

Waspada Online

Star Berita | Situs Informasi Tercepat Akurat